Assalamualaykum
Suatu saat di awal tahun 2011 saya browsing di internet dan kesasar di blognya Florence. Tertarik dengan aneka resep yang ada di dalamnya.
Tanpa sengaja saya membaca sebuah resep roti/bread yang menggunakan Tangzhong (water roux). Untuk pertama kali itulah saya dengar kata tangzhong. Tangzhong adalah suatu adonan tepung dan air yang dipanaskan di atas api kecil sampai mendidih dan mengental. Tangzhong ini kemudian didinginkan dan dicampur dengan bahan roti. Fungsinya untuk melembutkan adonan roti/bread. Terhenyak saya membacanya karena selama ini saya selalu berusaha mencari pelembut roti yang alami. Jika membuat roti saya selalu pake bread improver. Tidak disangka orang Cina sudah menggunakannya selama puluhan tahun. Tanpa pikir panjang saya segera mempraktekkan resep yang saya dapat ini dan hasilnya membuat saya surprise. Ternyata adonan rotinya memang sangat lembut. Dan tidak terlalu berat untuk diuleni karena adonan jadi lebih lunak (itu menurut saya ya). Setelah sukses menaklukkan roti dengan metode tangzhong saya selalu membuat roti sobek, bun, pizza atau roti yang lain dengan adonan ini. Sayang di bulan Oktober 2011 saya terkena rematik yang membuat saya harus "berpisah" dengan tangzhong karena badan tidak kuat nguleni adonan.
Sekarang ini kondisi saya sudah lebih baik dan merasa kuat untuk menguleni lagi. Sebagai korban pertama saya membuat roti pisang coklat keju. Ini karena ketika mudik bulan lalu saya dibelikan roti piscok keju di sebuah bakery oleh adik saya. Rasanya masya Allah enak banget. Kelezatannya masih terbayang-bayang meskipun saya sudah kembali di Ciledug. Oleh karena itulah saya berniat banget membuatnya. Hasilnya Alhamdulillah enak. Empuk dan lembut sesuai yang saya inginkan.
Adonan di bawah nanti tidak pake telur ya dan sudah dimodif sesuai keinginan saya. Sengaja tidak pakai telur karena ingin membandingkan saja. Dulu saya selalu pakai telur meski menggunakan metode tangzhong. Setelah matang hasilnya tidak terlalu berbeda dengan pake telur. Tetap saja lembut dan empuk. Jadi kalo kehabisan telur nggak usah panik deh. Eh tapi kan tetap butuh telur untuk olesan kan ? hehe...iya ya lupa eike. Untuk pisangnya saya menggunakan pisang uli yang ditumis sebentar dengan mentega/margarin. Dan coklatnya pake DCC yang diserut. Ketika dioven coklatnya sampai meleleh keluar, duuuuhhh bikin ngeces deh....
Untuk pic, hasilnya membuat saya sedikit kaget karena agak blur. Semalam saya habis utak-atik seting kamera dan lupa diseting lagi. Huwaaaa....Dari sekian banyak jepretan hanya pic paling atas yang tajam dan bagus. Lainnya blur semua. Udah deh insya Allah lain waktu jeprat-jepret lagi buat obat kecewa hari ini.
Bahan :
Tangzhong (water roux) :
25 gr tepung terigu protein tinggi
125 ml air dingin suhu ruang
Bahan utama :
1,5 sdm ragi instan
50 ml air hangat
1 sdt gula pasir
200 gr tepung terigu protein tinggi
50 gr tepung terigu protein sedang
50 gr gula pasir
2 sdm susu bubuk
1 resep adonan tangzhong
3-5 sdm air dingin suhu ruang (gunakan jika diperlukan)
50 gr mentega/margarin
1/2 sdt garam halus
Isi :
10 bh pisang uli/raja, tumis sebentar menggunakan mentega/margarin
Dark cooking Chocolate, serut kasar
Keju cheddar, diparut
Olesan :
1 kuning telur, kocok lepas
1 sdm susu cair
mentega/margarin secukupnya
Cara membuat :
1. Tangzhong : dalam sebuah panci kecil letakkan terigu kemudian tuangi dengan air sambil diaduk menggunakan whisker sampai licin dan halus.
2. Nyalakan api kecil dan aduk-aduk adonan sampai mengental. Begitu mendidih dan meletup letup kecil segera matikan api dan dinginkan.
3. Sementara itu dalam sebuah mangkuk campur ragi instan, air hangat dan gula pasir, aduk rata. Letakkan di tempat hangat selama 15 menit sampai berbuih.
4. Dalam sebuah wadah besar campur kedua macam tepung, gula pasir dan susu bubuk, aduk rata. Masukkan adonan tangzhong dan larutan ragi, uleni sampai rata. Jika selama diuleni tepung terasa kering tambahkan air sedikit demi sedikit, sesendok demi sesendok sampai terasa lembab. Tapi jika terlalu lembek tambahkan tepung sedikit demi sedikit.
5. Masukkan mentega dan garam, uleni lagi sampai adonan menjadi kalis, kurleb 15-20 menit. Bulatkan adonan dan tutup menggunakan serbet lembab. Letakkan di tempat hangat sampai mengembang 2x lipat selama 1 jam. Siapkan loyang datar beroles mentega.
6. Kempiskan adonan dan bagi menjadi 10 bagian. Tipiskan masing -masing bagian berbentuk oval kemudian beri DCC dan pisang, gulung sampai setengah bagian. Setengah bagian adonan dikerat menggunakan pisau tajam. Lanjutkan menggulung sampai di ujung adonan. Letakkan di atas loyang dan lakukan sampai adonan habis. Fermentasikan kembali di tempat hangat selama 90 menit.
7. Duapuluh menit sebelum fermentasi berakhir panaskan oven dengan suhu 200° C. Olesi permukaan roti dengan campuran kuning telur dan susu sampai rata. Taburi dengan keju. Panggang selama 15 menit sampai berwarna kuning kecoklatan. Setelah dikeluarkan dari oven segera olesi dengan mentega supaya tidak kering.
Suatu saat di awal tahun 2011 saya browsing di internet dan kesasar di blognya Florence. Tertarik dengan aneka resep yang ada di dalamnya.
Tanpa sengaja saya membaca sebuah resep roti/bread yang menggunakan Tangzhong (water roux). Untuk pertama kali itulah saya dengar kata tangzhong. Tangzhong adalah suatu adonan tepung dan air yang dipanaskan di atas api kecil sampai mendidih dan mengental. Tangzhong ini kemudian didinginkan dan dicampur dengan bahan roti. Fungsinya untuk melembutkan adonan roti/bread. Terhenyak saya membacanya karena selama ini saya selalu berusaha mencari pelembut roti yang alami. Jika membuat roti saya selalu pake bread improver. Tidak disangka orang Cina sudah menggunakannya selama puluhan tahun. Tanpa pikir panjang saya segera mempraktekkan resep yang saya dapat ini dan hasilnya membuat saya surprise. Ternyata adonan rotinya memang sangat lembut. Dan tidak terlalu berat untuk diuleni karena adonan jadi lebih lunak (itu menurut saya ya). Setelah sukses menaklukkan roti dengan metode tangzhong saya selalu membuat roti sobek, bun, pizza atau roti yang lain dengan adonan ini. Sayang di bulan Oktober 2011 saya terkena rematik yang membuat saya harus "berpisah" dengan tangzhong karena badan tidak kuat nguleni adonan.
Sekarang ini kondisi saya sudah lebih baik dan merasa kuat untuk menguleni lagi. Sebagai korban pertama saya membuat roti pisang coklat keju. Ini karena ketika mudik bulan lalu saya dibelikan roti piscok keju di sebuah bakery oleh adik saya. Rasanya masya Allah enak banget. Kelezatannya masih terbayang-bayang meskipun saya sudah kembali di Ciledug. Oleh karena itulah saya berniat banget membuatnya. Hasilnya Alhamdulillah enak. Empuk dan lembut sesuai yang saya inginkan.
Adonan di bawah nanti tidak pake telur ya dan sudah dimodif sesuai keinginan saya. Sengaja tidak pakai telur karena ingin membandingkan saja. Dulu saya selalu pakai telur meski menggunakan metode tangzhong. Setelah matang hasilnya tidak terlalu berbeda dengan pake telur. Tetap saja lembut dan empuk. Jadi kalo kehabisan telur nggak usah panik deh. Eh tapi kan tetap butuh telur untuk olesan kan ? hehe...iya ya lupa eike. Untuk pisangnya saya menggunakan pisang uli yang ditumis sebentar dengan mentega/margarin. Dan coklatnya pake DCC yang diserut. Ketika dioven coklatnya sampai meleleh keluar, duuuuhhh bikin ngeces deh....
Untuk pic, hasilnya membuat saya sedikit kaget karena agak blur. Semalam saya habis utak-atik seting kamera dan lupa diseting lagi. Huwaaaa....Dari sekian banyak jepretan hanya pic paling atas yang tajam dan bagus. Lainnya blur semua. Udah deh insya Allah lain waktu jeprat-jepret lagi buat obat kecewa hari ini.
Bahan :
Tangzhong (water roux) :
25 gr tepung terigu protein tinggi
125 ml air dingin suhu ruang
Bahan utama :
1,5 sdm ragi instan
50 ml air hangat
1 sdt gula pasir
200 gr tepung terigu protein tinggi
50 gr tepung terigu protein sedang
50 gr gula pasir
2 sdm susu bubuk
1 resep adonan tangzhong
3-5 sdm air dingin suhu ruang (gunakan jika diperlukan)
50 gr mentega/margarin
1/2 sdt garam halus
Isi :
10 bh pisang uli/raja, tumis sebentar menggunakan mentega/margarin
Dark cooking Chocolate, serut kasar
Keju cheddar, diparut
Olesan :
1 kuning telur, kocok lepas
1 sdm susu cair
mentega/margarin secukupnya
Cara membuat :
1. Tangzhong : dalam sebuah panci kecil letakkan terigu kemudian tuangi dengan air sambil diaduk menggunakan whisker sampai licin dan halus.
2. Nyalakan api kecil dan aduk-aduk adonan sampai mengental. Begitu mendidih dan meletup letup kecil segera matikan api dan dinginkan.
3. Sementara itu dalam sebuah mangkuk campur ragi instan, air hangat dan gula pasir, aduk rata. Letakkan di tempat hangat selama 15 menit sampai berbuih.
4. Dalam sebuah wadah besar campur kedua macam tepung, gula pasir dan susu bubuk, aduk rata. Masukkan adonan tangzhong dan larutan ragi, uleni sampai rata. Jika selama diuleni tepung terasa kering tambahkan air sedikit demi sedikit, sesendok demi sesendok sampai terasa lembab. Tapi jika terlalu lembek tambahkan tepung sedikit demi sedikit.
5. Masukkan mentega dan garam, uleni lagi sampai adonan menjadi kalis, kurleb 15-20 menit. Bulatkan adonan dan tutup menggunakan serbet lembab. Letakkan di tempat hangat sampai mengembang 2x lipat selama 1 jam. Siapkan loyang datar beroles mentega.
6. Kempiskan adonan dan bagi menjadi 10 bagian. Tipiskan masing -masing bagian berbentuk oval kemudian beri DCC dan pisang, gulung sampai setengah bagian. Setengah bagian adonan dikerat menggunakan pisau tajam. Lanjutkan menggulung sampai di ujung adonan. Letakkan di atas loyang dan lakukan sampai adonan habis. Fermentasikan kembali di tempat hangat selama 90 menit.
7. Duapuluh menit sebelum fermentasi berakhir panaskan oven dengan suhu 200° C. Olesi permukaan roti dengan campuran kuning telur dan susu sampai rata. Taburi dengan keju. Panggang selama 15 menit sampai berwarna kuning kecoklatan. Setelah dikeluarkan dari oven segera olesi dengan mentega supaya tidak kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar