Selasa, 05 Maret 2013

Marble Banana Bread

Assalamualaykum


Alhamdulillah, puji syukur pada Allah-lah yang pertama kali wajib saya ucapkan ketika saya masih diberi kesempatan menulis disini lagi. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih buat semua teman, baik sesama blogger maupun di fb yang telah mendoakan saya supaya segera sembuh dan bisa mengudara disini lagi. Love you all guys, mmmuuaahhhh...
Setelah vakum beberapa saat karena sakit thypus dan harus bedrest total, sekarang saya mulai pulih kembali. Meskipun begitu saya masih harus banyak beristirahat untuk menjaga kondisi badan agar-benar-benar kembali fit. Paling tidak sampai 10-15 hari ke depan. Benar-benar waktu yang cukup lama buat saya untuk belajar sabar. Kalo dirasakan sebenarnya badan sudah enak dan enteng. Tapi hari minggu kemarin ketika saya melihat rumah sedikit berantakan dan berdebu karena kurang tersentuh tangan wanita (taelah....), tangan ini langsung merasa gatal. Akhirnya nekat pegang sapu dan pel untuk membersihkan rumah. Setelah itu masih dilanjut membersihkan kamar mandi dan setrika baju karena merasa sudah kuat. Keesokan harinya barulah terasa efeknya. Setelah shalat shubuh, badan terasa kedinginan, gemetar dan perut mual kembali. Akhirnya harus bedrest total lagi. Untunglah hal itu hanya berlangsung sehari. Keesokan harinya badan sudah pulih, tapi nggak mau kalap ngerjain PR lagi (rasain loe....).

Dan selama saya sakit thypus, di rumah selalu tersedia pisang ambon favorit saya untuk ganjal perut supaya nggak kosong (karena ketika sakit saya harus makan bubur dan nasi yang lembek, yang berakibat pada kelaparan berat dan badan lemas). Tiap hari makan pisang ambon tanpa pernah absen sedikitpun. Setelah 2 minggu makan pisang melulu, barulah merasa bosan. Bahkan orang rumah mblenger juga tiap hari liat pisang. Karena khawatir rusak, mulai kepikiran untuk diolah. Bikin yang mudah aja, sekalian ngabisin stok bahan kue yang ada sebelum kadaluwarsa. Kue ini saya adaptasi dari Choco Banana Bead. Penggunaan pisang dan mentega/margarin saya tambah. Selain itu ditambah kacang mede pula. Tapi gulanya saya kurangi supaya tidak terlalu manis karena memakai pisang yang banyak. Kue ini saya jadikan 2 loyang. Yang satu loyang loaf bergerigi dengan ukuran 8x21 cm dan satunya lagi menggunakan loyang balmoral (setengah lingkaran) dengan ukuran 10x21 cm. Hasilnya kue dengan wangi pisang yang nonjok dan legit tapi sedikit padat.

Bahan :
250 gr terigu protein sedang
125 gr gula palem
1 sdt baking powder
1/2 sdt soda kue
1/2 sdt garam halus
75 gr mentega tawar (margarin)
6 bh (300 gr) pisang ambon, haluskan
2 butir telur ayam, kocok lepas
125 ml susu cair
2 sdm coklat bubuk, larutkan dalam 1-2 sdm air panas
50 gr choco chips
50 gr kacang mede cincang kasar

Cara membuat :
1. Siapkan 1 buah loyang loaf bergerigi ukuran 8x21cm, dan 1 bh loyang setengah lingkaran dengan ukuran 10x21 cm, olesi margarin dan taburi dengan sedikit tepung. Panaskan oven dengan suhu 180 derajat C.
2. Dalam sebuah baskom campur terigu, gula palem, baking powder, soda kue dan garam, aduk rata.
3. Masukkan mentega, aduk menggunakan ballon whisk sampai rata.
4. Masukkan pisang halus, aduk rata. Masukkan telur, aduk rata.
5. Menyusul susu cair, aduk rata. Adonan yang terbentuk sangat kental ya.
6. Bagi adonan menjadi 2 bagian. Campur satu bagian dengan larutan coklat, dan kacang mede. Satu bagian biarkan warna plain dan beri choco chips. Tuang adonan plain dan coklat secara selang-seling ke dalam loyang.
7. Panggang dalam oven selama 45-50 menit. Jangan lakukan tes tusuk ya karena kue akan tetap lengket di tusuk sate. Pisang yang terkandung didalamnya membuat lembab/moist. Angkat dari oven. Setelah dingin keluarkan dari loyang, potong dan sajikan.




hasil picnya agak blur karena pegang kameranya gemetaran, hehe...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar